Lomba Blog Kebahasaan dan Kesastraan

Jumat, 22 Oktober 2010

Pendekatan Stilistika dalam Menganalisis Sebuah Karya Sastra

Stilistika adalah cabang atau genus (bahasa latin) dari ilmu bahasa yang mempelajari karateristik dari sebuah penggunaan bahasa yang biasanya berhubungan pula dengan sebuah karya sastra. Karya sastra memiliki fungsi yang berkaitan erat dengan ilmu gaya bahasa (stilitika). Yang menjadi bagian penting dalam ilmu stilistika adalah pilihan yang digunakan oleh seorang atau sekelompok masyarakat dalam menggunakan bahasa mereka. Bentuk bahasa yang mereka gunakan dapat merupa kata, frasa, kalimat, dan klausa. Dalam memahami stilistika kita harus memahami apa bahasa itu sendiri, penggunaanya, maupun tata bahasa yang digunakan. MIsalnya dalam sebuah kalimat :

Amir makan nasi

Fea menyintai Dede

Pada contoh kalimat diatas pada pendekatan subjek Fea (pelaku kegiatan) dapat disebut sebagai paradigma. Paradigma ini timbul karena Fea ataupun Dea adalah orang yang berposisi sebagai pelaku. Secara logis orang akan berpikir bahwa yang menyintai Dede ialah Fea ataupun orang yang makan nasi ialah Amir. Sedang penggunaan pola seperti Subjek + Kata Kerja + Objek adalah bagian dari pola kalimat yang mempunyai arti. Pola kalimat ini yang disebut sebagai sintagma. Kedua bagian ini yang menjadi penting untuk dipahami bila kita ingin memahami sebuah karya sastra melalui pendekatan stilistika (gaya bahasa)

Kunci yang paling penting memahami suatu karya sastra melalui pendekatan stilistika adalah sebagai berikut :

1).Menggunakan pemahaman bahasa untuk mendekati suatu karya sastra

2).Menggunakan pemahaman bahasa secara obkejtif daripada subjektif

3).Menekankan nilai-nilai estetika sebuah kekayaan bahasa

Yang menjadi perbedaan yang mendasar antara karya sastra dan bahasa adalah penggunaan kalimat dimana pada karya sastra menggunakaan banyak kalimat atau kata kiasan sedangkan pada bahasa menggunakan kata-kata atau kalimat yang bersifat umum dipakai ataupun bersifat ilmiah. Teori-teori yang dapat dijadikan dalam melakukan pendekatan suatu karya sastra adalah :

Pendekatan Mimetik, pendekatan ini menyatakan bahwa sastra ini adalah sebagai tiruan dimana sastra lahir karena adanya keadaan sosial yang ada di masyarakat. Karya sastra ini lahir tidak secara sengaja namun terdapat factor sosial yang mengikutinya.

Pendekatan ekspresif, pendekatan ini menjelaskan kepada kita bahwa sastra adalah bagian yang tercipta karena adanya spontanitas dari pihak penulis ketika ia membuat karya sastranya

Pendekatan Pragmatis, pendekatan menjelaskan bahwa karya sastra lahir sebagai bagian yang menentukan adalah pihak pembaca. Pembaca yang akan menarik kesimpulan tentang keberadaan karya sastranya yang dikenal dengan respon (tanggapan) pengarang

Pendekatan Objektif, pada pendekatan ini sebuah karya sastra didekatkan kepada pengaruh yang terikat di dalam sebuah karya sastra. Pengaruh ini lahir dari unsur ekstrinsik karya sastra misalnnya di dalam novel yakni plot, karakter,latar, tema. Karya sastra tidak dapat lahir secara terpisah dari unsur ekstrinsik mereka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar